SELAMAT DATANG DI BLOG ARIEF ARDILES

jika ada kritik dan saran kami persilahkan
Semoga bermanfaat

Selasa, 31 Mei 2011

Keutamaan Ilmu Daripada Harta


Assalamu'alaikum sahabatku… semoga bermanfaat bagi kalian semua…


Keutamaan Ilmu Daripada Harta


Sepuluh orang kaum Khawarij mendatangi Khalifah ke-IV, Ali bin Abi Thalib Ra. Mereka mendatangi Khalifah karena ingin menanyakan sesuatu, di samping rasa iri terhadap kepandaian khalifah, baik dalam ilmu agama maupun lainnya. Rasuluilah Saw pernah bersabda: "Aku ini kotanya ilmu pengetahuan, dan Ali adalah sebagai pintunya."
Sesampainya mereka dihadapan Khalifah Ali, mereka diterima dengan ramah, dan Khalifah menganggap mereka sebagai tamu terhormat.
Salah seorang dari mereka membuka pertanyaan kepada Khalifah Ali: "Wahai Ali, kami adalah sepuluh orang yang diutus oleh kaum kami untuk mengajukan pertanyaan kepadamu, dan kami akan bergiliran bertanya kepadamu. Dan jawabanmu nantinya akan kami bawa pulang kepada kaum kami."

Khalifah Ali menjawab: "Baiklah kalau demikian. Dan apa yang akan kalian tanyakan padaku?"

"Wahai Ali, manakah yang lebih mulia, ilmu pegetahuan atau harta benda, dan terangkan pula sebab-sebabnya?" tanya orang pertama.
"Ilmu pengetahuan itu adalah warisan para nabi, sedangkan harta kekayaaan adalah warisan Qarun, Syadad dan lain-lain. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan lebih mulia daipada harta benda," jawab Khalifah Ali.

Kemudian orang kedua memberikan pertanyaan: "Manakah yang lebih mulia ilmu pengetahuan atau harta benda, dan jelaskan sebab-sebabnya?"
"Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmulah yang menjaga dan memelihara pemiliknya, sedangkan harta yang empunyalah yang memelihara dan menjaganya," jawab Khalifah Ali.

Setelah orang pertama dan kedua selesai dijawab oleh Khalifah Ali, kemudian orang ketiga, keempat, kelima, hingga orang kesepuluh mengajukan pertanyaan yang sama seperti yang diajukan oleh orang pertama dan kedua.

Kepada penanya ketiga khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu banyak sahabatnya, sedangkan orang yang banyak hartanya lebih banyak musuhnya."

Kepada penanya keempat khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu bila disebarkan atau diajarkan akan bertambah sedangkan harta kalau diberikan kepada orang lain akan berkurang."

Kepada penanya kelima khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak dapat dicuri, sedangkan harta benda mudah dicuri dan dapat lenyap."

Kepada penanya keenam khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak bisa binasa, sedangkan harta kekayaan dapat lenyap dan habis karena masa dan usia."

Kepada penanya ketujuh khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak ada batasnya, sedangkan harta benda ada batasnya dan dapat dihitung jumlahnya."

Kepada penanya kedelapan khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu memberi dan memancarkan sinar kebaikan, menjernihkan pikiran dan hati serta menenangkan jiwa, sedangkan harta kekayaan pada umumnya dapat menggelapkan jiwa dan hati pemiliknya."

Kepada penanya kesembilan khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu mencintai kebajikan dan sebutannya mulia seperti si 'Alim, dan sebutan mulia lainnya. Sedangkan, orang yang berharta bisa melarat dan lebih cenderung kepada sifat-sifat kikir dan bakhil."

Dan kepada penanya kesepuluh khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia dan lebih utama daripada harta kekayaan, karena orang yang berilmu lebih mendorong untuk mencintai Allah. Sedangkan harta benda dapat membangkitkan rasa sombong, congkak dan takabur."

Seusai mendengarkan jawaban Khalifah Ali yang begitu cemerlang, kesepuluh orang kaum Khawarij itu berdecak kagum, karena satu pertanyaan dapat dijawab dengan sepuluh jawaban. Kemudian, mereka kembali kepada kaumnya dengan rasa puas, dan bertambah yakin bahwa Khalifah Ali benar-benar sebagai pintu gerbangnya ilmu.

"Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS 27:77)

Jazakumullah.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Regards,

- Yoga -
Consumer Loan Sales Management 
Phone : 021-529.04276 ; 021-526.5045 Ext 3517
Fax : 021-526.8284


KETIKA SUATU BANGSA DIGANTI OLEH KAUM YANG LAIN


Bismillaahir rohmaanir rohiim
KETIKA SUATU BANGSA DIGANTI OLEH KAUM YANG LAIN

"..........Dan jika kamu berpaling, niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan Kaum yang lain (Qoumaan Ghoirokum), dan mereka tidak akan seperti kamu (ini)." (Muhammad: 38)

    Pergantian suatu kaum atau bangsa dengan kaum yang lain adalah perkara biasa. Banyak contoh tentang fenomena tersebut. Misalnya bangsa Indian di Benua Amerika yang telah tergeser dan digantikan bangsa lain yaitu bangsa dari Eropa. Sejarah Islam sendiri membuktikan bahwa banyak terjadi peristiwa seperti ini. Allah telah menjelaskan tentang fenomena  "penggantian" sebagaimana dalam ayat Al-Qur'an di atas. Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa penyebab Allah mengganti dengan kaum yang lain (baru) adalah karena kaum yang lama sudah tidak mempedulikan agama Allah. Dalam kaitannya dengan kaum muslimin, maka Allah akan mengganti (yastabdil) kaum muslimin dengan kaum yang lain, bila kaum muslimin "berpaling" (tatawallau). Maksud dari "berpaling" adalah tidak melaksanakan hukum-hukum Allah, yang terbesar adalah tidak mau berdakwah atau tidak mau mendukung dakwah.

    Berkaitan dengan kaum muslimin, maka mengganti dengan kaum yang lain bisa berarti sebagai berikut:
- Mengganti kaum muslimin dengan kaum muslimin lain yang lebih baik.
- Atau bahkan mengganti kaum muslimin dengan kaum kafir yang lebih durhaka.

    Sejarah telah cukup gamblang memberi peringatan bahwa ketika kaum muslimin mulai berpaling dari perintah Allah dan Rasul-Nya, tidak mau lagi berdakwah, tenggelam dalam keduniaan mereka, maka saat itu Allah mengganti dengan kaum yang lain. Berikut ini adalah sebagai contoh kasusnya.

1. Daulah Islam di Andalus-Cordova (Spanyol). Thariq bin Ziad telah menaklukkan Spanyol dengan dakwahnya. Sehingga, daulah Islam bisa berdiri di Spanyol sampai kurang lebih 7 abad. Tetapi, anak cucu mereka yang telah menikmati kemewahan dari hasil kerja bapak-bapaknya, telah "berpaling", hidup penuh kemewahan, pakaian mereka terbuat dari sutra yang menggambarkan cinta dunia. Mereka tidak lagi menghidupkan dakwah, maka Allah mengutus orang-orang Moro (yaitu orang-orang Eropa Kristen yang saat itu masih terbelakang dibanding kaum muslimin) untuk memberontak terhadap kaum muslimin. Sehingga, seluruh kaum muslimin dibantai baik laki-laki maupun wanita, dari anak-anak sampai orang tua, semua orang bersunat (orang Islam dan Yahudi bersunat) dibunuh. Sehingga akhir dari semua itu, Andalus dikuasai oleh orang kafir dan sekarang menjadi Spanyol. Masjid diganti menjadi museum dan gereja.
2. Daulah Islam di Baghdad - kota seribu satu malam. Baghdad yang berada di pinggir sungai Trigis merupakan pusat pemerintahan Daulah Abbasiah. Saat itu ilmu begitu tinggi dan berkembang. Banyak sarjana dari seluruh dunia datang kesana. Tetapi walaupun begitu, Baghdad telah "berpaling" yaitu tidak menghidupkan dakwah. Sehingga, agama jatuh dalam jurang kehancuran, moral rusak sehingga pada puncaknya terjadi seorang anak ulama telah berzina/menghamili orang keturunan Tartar/China. Orang-orang Tartar China menuntut keadilan, tetapi tidak didapatkan. Maka, mereka menyiapkan pasukan besar yang dipimpin oleh Hulagu Khan untuk menyerang Baghdad. Baghdad dibumihanguskan, semua laki-laki dibantai, kitab-kitab agama yang berisi ilmu dibakar, dalam riwayat yang lain dilemparkan kesungai Tigris untuk dijadikan jembatan bagi tentara Tartar. Sehingga, air sungai hitam karena lunturan tinta. Daulah Abbasiah pun diganti oleh orang Tartar.

    Bagaimana Cordova yang menjadi ibukota kekhalifahan Islam di Andalus atau Spanyol, Semenanjung Eropa, telah digantikan bangsa Moro Kristen. Bagaimana kekhalifahan Abbasiah di Baghdad digantikan oleh Tartar dan sebagainya. Begitu juga yang terjadi atas Irak Modern pimpinan Saddam Husain, mereka digantikan oleh kaum lain yaitu Amerika dan Inggris.
    Hal ini dikarenakan kaum muslimin di Irak telah jauh dari nilai-nilai agama/jauh dari amal agama (keimanan telah jatuh), yaitu berupa pengkultusan terhadap Saddam. Hal ini tampak dari banyaknya patung Saddam Husain di setiap kota di Irak (padahal dalam Islam sangat dilarang untuk membuat patung, bahkan siksa yang paling berat di akhirat adalah terhadap orang-orang yang membuat patung). Yang menjadi pertanyaan adalah apa yang menjadi faktor penyebab "berpalingnya kaum muslimin dari agamanya" sehingga mereka diganti kaum yang lain? Ini yang mesti dijawab.
    Semua itu berpangkal pada dua hal saja yaitu Penyakit 'Wahn': cinta dunia dan takut mati. Orang yang kaya, takut miskin; dan orang yang miskin, ingin kaya tanpa mempedulikan agama. Orang-orang miskin berusaha sekuat tenaga bagi kekhawatiran itu sehingga agama ditinggalkan demi mendapat dunia, akhirnya mereka berpaling dari perintah Allah dan Rasul-Nya.
    Pada saat seperti itulah mereka akan Allah ganti dengan kaum yang lain. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah bersabda, "Akan datang suatu zaman pada manusia yang waktu itu seseorang memanggil anak pamannya dan kerabatnya, 'Marilah kita pergi mencari kebebasan dan kemewahan, marilah kita pergi mencari kebebasan dan kemewahan!' Padahal, kota Madinah lebih baik dari mereka kelau mereka mengetahui. Demi Allah yang diriku berada dalam genggaman-Nya, tidak seorangpun dari mereka keluar meninggalkan Madinah karena merasa tidak suka melainkan Allah akan menggantinya dengan orang yang lebih baik daripada dia.

Sumber: ARMAGEDDON, Peperangan Akhir Zaman (Ir. Wisnu Sasongko, M.T.) 








===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================================


8 HAL YANG PERLU DIKETAHUI DARI KEGAGALAN


“RENUNGAN MOTIVASI “


8 HAL YANG PERLU DIKETAHUI DARI KEGAGALAN


1.    Gagal itu tidaklah sama dengan menjadi pecundang. Seseorang bisa saja sering gagal namun tetap bukan seorang pecundang.

2.    Gagal tidaklah memalukan seperti yang dikira semua orang. Berbuat salah/kegagalan tidaklah lebih daripada bergabung dengan umat manusia.

3.    Kegagalan itu hanyalah kemunduran sementara. Kegagalan tidaklah pernah menjadi penyebab bab terakhir dari buku kehidupan Anda kecuali Anda menyerah.

4.    Sesuatu yang layak itu tak pernah tercapai tanpa resiko gagal. Orang yang meresikokan segalanya untuk mencoba mencapai sesuatu yang benar-benar layak lalu gagal sama sekali bukanlah pecundang yang memalukan.

5.    Kegagalan adalah persiapan alami untuk meraih sukses walaupun tampaknya aneh, sukses itu lebih sulit dijalani dengan sukses ketimbang kegagalan. Banyak orang-orang sukses dan tokoh-tokoh terkenal yang kesuksesan hidupnya dimulai dari kegagalan-kegagalan, seperti Thomas Alfa Edison penemu listrik setelah lebih dari 100 kali melakukan percobaan-percobaan, Christoper Columbus penemu benua Amerika setelah 3 kali melakukan pelayaran dunia, Abraham Lincoln (presiden Amerika Serikat ke 15 dan sebagai tokoh penentang rasial di Amerika Serikat, yang baru terpilih menjadi presiden setelah mengikuti pemilihan presiden yang ke-3 kali), Mahatma Gandhi (pejuang kemerdekaan India dengan cara anti kekerasan), Nelson Mandela (presiden Afrika Selatan dan tokoh pejuang anti politik Aparteid/perbedaan warna kulit yang dalam perjuangannya sebelum menjadi presiden beberapa kali masuk penjara sebagai tahanan politik dalam pemerintahan rejim aparteid di Afrika Selatan) dan banyak lagi tokoh-tokoh yang lain. Orang yang sukses bukan berarti orang yang tidak pernah gagal melainkan sebagai orang yang tidak pernah berhenti berusaha atau berjuang dalam hidupnya.

6.    Setiap kegagalan disertai dengan kemungkinan-kemungkinan akan sesuatu yang lebih besar. Analisalah kegagalan dari sudut manapun, maka akan Anda temukan benih-benih untuk mengubah kegagalan itu menjadi sukses.

7.    Adalah terpulang pada Anda untuk menyikapi kegagalan-kegagalan dalam kehidupan Anda. Kegagalan itu bisa menjadi berkat atau kutuk, tergantung pada reaksi atau respons masing-masing individu terhadapnya.

8.    Kegagalan adalah peluang untuk belajar bagaimana caranya mengerjakan segalanya dengan lebih baik lain kali (next time got better). Belajar dimana bahaya-bahaya dan bagaimana caranya untuk menghindarinya. Hal yang terbaik dapat dilakukan dengan kegagalan adalah belajar terus darinya.


 

 

 

 

 



Kesombongan dan Provokasi Berlabel Freedom of Speech/Expression


Kesombongan dan Provokasi Berlabel Freedom of Speech/Expression
  
  Assalamualaiakum wr wb
 

  Beralamat di no 3 Grondal Street, gedung itu bisa dicapai dengan bus no 9 di kota Aarhus, Denmark.

  Bangunan itu adalah kantor pusat Jyllands-Posten, surat kabar dengan sirkulasi 150 ribu eksemplar.
  
  Dimana Redaktur Budaya, Flemming Rose, memutuskan menerbitkan gambar kartun Nabi Muhammad SAW, untuk memancing perdebatan mengenai multikulturalisme.
  
  Beberapa hari terakhir, akibat dari keputusan Rose 6 bulan lalu itu telah mengakibatkan kontroversi panjang (dan dalam), bahkan telah menumpahkan darah.
  
  Penuh dengan perdebatan, demonstrasi, perusakan gedung, pemboikotan produk, intervensi diplomatik dengan memanasnya hubungan Islamic world dan the West, antara religion dan secular society, antara jurnalis dan politikus,  antara role of faith dengan freedom of speech.
  Tensions that look unlikely to disappear soon. Jan Lund, redaktur luar negeri Jyllands-Posten bercerita bahwa ada diskusi kecil sebelum keputusan untuk menerbitkan kartun.
'I don't remember anyone raising any objections. The idea seemed good.  The intention was to provoke a debate about the extent to which we self-censor in our coverage of Muslim issues.'.  (the Observer, 5 Februari 06)
  
  Rose sendiri berkata bahwa pemuatan kartun itu diinspirasi oleh percakapannya dengan Komedian Denmark,  Frank Hvam, yang menurut Rose 'he did not dare make fun of the Koran'. 
  
  Juga oleh cerita penulis buku asal Denmark, Bent BlEnikow, yang ketika membuat buku tentang Nabi Muhammad SAW  tidak ada ilustrator yang mau menggambar sosok Muhammad. Ketika akhirnya ada yang bersedia,  ia meminta untuk tidak disebutkan namanya.
  Rose juga bercerita bahwa tahun lalu, ketika teatre Denmark menampilkan tiga productions yang menampilkan  kritik pada President George W Bush atau memperolok Presiden AS itu, tidak satu pun menampilkan Osama bin Laden.
 
  
  
  Akhirnya, pada 30 September Rose memutuskan untuk 'mencoba' menampilkan 12 kartun Nabi Muhammad SAW,  pada halaman 3 koran tersebut.
  
  Salah satu Kartun tersebut menampilkan Nabi Muhammad SAW, dengan memakai surban yang ternyata adalah bom.

  Kartun lain menampilkan Nabi dengan tanduk di kepala. Sementara yang lain menggambarkan beberapa pembom  bunuh diri yang datang di pintu surga disambut oleh Nabi yang berkata, 'Stop stop, we ran out of virgins!'.
  
  Kartun-kartun tersebut, offended, melecehkan Islam, tidak hanya karena berani menggambar Nabi Muhammad SAW,  sesuatu yang dilarang dalam Islam, juga karena menggambarkan Nabi sebagai a man of terror and violence.
  
  Tidak jelas apakah Jyllends-Posten mengerti signifikansi dari keputusan menerbitkan kartun tersebut.

  Namun dalam editorial hari itu, Rose menulis;
  'Among writers, artists and theatre people, there is a trend for self-censorship,'tulisnya. 'This means artists are avoiding  the major issue of our time: the meeting of secular and Muslim cultures.'
  
  Pemilihan kata oleh Rose dimana ia jelas-jelas membagi dua budaya antara secular dan muslim (as the ‘otherEthe opposite pole to European secularism), memperburuk keputusannya menerbitkan kartun tersebut.
  
  If Rose's aim was indeed to provoke debate, he succeeded.  Reaksi terhadap terbitnya kartun tersebut awalnya hanyalah beruba beberapa surat berisi kemarahan.  Namun pada pertengahan Oktober, ketika dua dari kartunis menerima ancaman pembunuhan, pemberitaan menjadi  ramai yang memicu perdebatan dan juga komentar anti-Muslim di Denmark.
  
  A minor storm was on its way to becoming much bigger.
  Bermula dengan demonstrasi 5000 muslim di Copenhagen. Satu minggu kemudian,  beberapa diplomat negara-negara Islam  melakukan protes terhadap PM Denmark , Anders Fogh Rasmussen.
  
  Namun pada 19 Oktober PM Resmussen menolak untuk bertemu dengan 11 duta besar dari negara-negara Islam  termasuk Saudi Arabia, Pakistan and Iran.
  
  Penolakan itu, dan juga penerbitan ulang kartun tersebut di Norwegia pada 10 Januari , berakibat dengan penarikan  Duta Besar Saudi Arabia dan Libya dari Copenhagen pada 26 Januari.
  
  Kemudian, di beberapa tempat terjadi pembakaran bendera Denmark. Juga aksi pemboikotan produk-produk asal Denmark  di Timur Tengah, tindakan yang disebut sebagai, "the only language the west understands".  Dan benar, tampaknya mereka menjadi understands, ketika tiba-tiba ekonomi Denmark ikut terancam.  Ketika para pengusaha . Denmark berkata bahwa mereka akan butuh waktu minimal 5 tahun untuk
recover dari aksi boikot ini.

  Prime Minister Rasmussen pun berubah sikap, ia pada 2 Februari tampil di televisi-televisi Arab menyatakan penyesalan  dan mengakui bahwa kartun tersebut telah melukai umat Islam di seluruh dunia. Carsten Juste, pemimpin redaksi Jyllands-Posten, juga menyatakan permintaan maaf. Dan mengaku bahwa surat kabar  yang ia pimpin telah 'indisputably offended many Muslims'. Namun jika keduanya mengira permohonan maaf itu akan menghentikan kontroversi tersebut, mereka salah.
  
  Roger Köppel, pemimpin redaksi surat kabar yang terbit di Berlin, Die Welt , menganggap permintaan maaf Denmark adalah suatu kesalahan. 'Instead of standing up for the right to freedom of expression, Denmark had timidly  succumbed to bullying', begitu pendapat Köppel.  He decided it was time for the rest of Europe to stake a stand.  Köppel juga berkata, 'The fact that a European country - 'one of us' - had caved in was for us the trigger to say that this is a really important story,'  'It is at the core of our culture that the most sacred things can be subjected to criticism, laughter and satire.  We also know that moral double standards sometimes guide certain reactions in the Arab world. If we start to stop using our right to the freedom of expression within our legal boundaries then
we start to develop an appeasement mentality.'
  
  
  The row now moved up a gear.  Köppel menerbitkan pada halaman pertama Die Welt's  dengan headline 'Protests against Mohammad pictures successful',  dan menampilkan pembesaran kartun yang paling provokatif yang diterbitkan Jyllands-Posten,
Kartun dimana Nabi digambarkan memakai surban beruba bom yang siap meledak.
  Tiga surat kabar lain di Jerman juga menerbitkan kartun tersebut.
  
  
  Di Paris, journalists tabloid France Soir, juga berpendapat bahwa kartun tersebut seharusnya di terbitkan.  Halaman satu France Soir di isi dengan kartun karya mereka sendiri dengan headline 'Yes we have the right to caricature God.'
  
  
  Sementara 12 kartun asal Denmark, dengan disertai komentar-komentar dari a campaigner for freedom of expression  ditampilkan dalam dua halaman dalam.
  
  Pada 1 Februari, across Europe; Italia, Spanyol, Austria dll, puluhan surat kabar--meskipun tidak satu pun surat kabar Inggris  ikut menerbitkan kartun tersebut--dan televisi termasuk semua TV besar di Prancis menampilkan kartun tersebut.
  
  Sementara BBC, menampilkan sepintas gambar surat kabar-surat kabar yang memuat kartun tersebut.  Kabar adanya re-publication of the cartoons mengakibatkan gelombang amarah baru muslim di seluruh dunia.
 
  
  
  Kini, beberapa pihak berusaha meredamkan suasana. Beberapa pemimpin redaksi yang menerbitkan kembali kartun-kartun  tersebut telah dipecat.
  
  Di Prancis, President Chirac dan  Prime Minister de Villepin berusaha menempuh jalan tengah, berbicara mengenai  the right of free speech namun juga respect for religious belief.
  
  Jack Straw, Menteri luar negeri Inggris menyatakan, "The right of freedom of speech in all societies and all cultures has to  be exercised responsibly and does not extend to an obligation to insult."
  
  Juga kementerian luar negeri Amerika Serikat.  These cartoons are indeed offensive to the belief of Muslims,' begitu kata juru bicara State Department, Kurtis Cooper.

  'We all fully recognise and respect freedom of the press and expression, but it must be coupled with press responsibility.

  Inciting religious or ethnic hatreds in this manner is not acceptable.'
  'Freedom of speech is never absolute. It entails responsibility and judgment,' kata Kofi Annan, Sekertaris Jenderal PBB.
  
  Kembali ke Denmark, journalists at Jyllands-Posten, mengakui bahwa akibat dari tindakan mereka masih  akan berlangsung lama, the storm is unlikely to die down soon.
  Apakah mereka menyesal? "We apologised for hurting the feelings of a lot of Muslims in this.  But we don't apologise for printing the cartoons."

  (Nurani Susilo, dari berbagai sumber)


Pengajian Al-Ikhlas London
Email    : al-ikhlas@yahoogroups.com
Web site : http://al-ikhlas.blogspot.com/

''Menyaksikan Orang Disiksa dan Ingin Kembali ke Dunia''



Kesaksian Warga Bengkalis yang Mati Suri dalam Temu Alumni ESQ
''Menyaksikan Orang Disiksa dan Ingin Kembali ke Dunia''
Laporan Idris Ahmad - Pekanbaru

Pengalaman mati suri seperti yang dialami Aslina, telah pula dirasakan banyak orang. Seorang peneliti dan meraih gelar doktor filsafat dari Universitas Virginia Dr Raymond A Moody pernah meneliti fenomena ini. Hasilnya orang mati suri rata-rata memiliki pengalaman yang hampir sama. Masuk lorong waktu dan ingin dikembalikan ke dunia.

Berikut catatan  Riau Pos yang turut serta mendengarkan kesaksian Aslina dalam temu Alumni ESQ (emotional, spiritual, quotient) Ahad (24/9) di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru.

Catatan ini dilengkapi pula dengan penjelasan instruktur ESQ Legisan Sugimin yang mengutip Al-Quran yang menjelaskan orang yang mati itu ingin dikembalikan ke dunia, serta penelusuran melalui internet tentang Dr Raymond.
Bagi pembaca yang ingin mengetahui perihal Dr Raymond dapat
membuka situs www.lifeafterlife.com dan hasil penelitian Raymond
tentang mati suri dapat dibaca di buku Life After Life.

Aslina adalah warga Bengkalis yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri.

Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam Effendi memberikan penjelasan pembuka. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil cobaan telah datang kepada dirinya.

Pada umur tujuh tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia termakan racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun. Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid). Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24 Agustus 2006  Aslina menjalani check-up atas gondoknya di Rumah Sakit Mahkota Medical Center (MMC) Melaka Malaysia. Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi.

''Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan,'' jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina kembali ke Mahkota sekitar pukul 12 malam itu. Ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak jantungnya dan napasnya sesak. Lalu ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruang perawatan. ''Aslina seperti orang ombak (menjelang sakratulmaut, red). Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir,'' ungkapnya. Usai Rustam memberi pengantar, lalu Aslina memberikan kesaksiaanya.

''Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur,'' begitu ia mengawali kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman,
amal dan ketakwaan sebelum mati datang. ''Saya telah merasakan mati,'' ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu.

Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging, dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi.

''Terasa malaikat mencabut (nyawa, red) dari kaki kanan saya,'' tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. ''Saat di ujung napas, saya berzikir,'' ujarnya. ''Sungguh sakitnya, Pak, Bu,'' ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ Pekanbaru.

Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur.
Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan Assalaimualaikum kepada ruh Aslina. ''Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar,'' ujar Aslina mencerita pengalaman matinya. Lalu malaikat itu bertanya: ''siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu.'' Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar.
Lalu ia dibawa ke alam barzah. ''Tak ada teman kecuali amal,'' tambah Aslina yang Ahad malam itu berpakaian serba hijau.

Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis, badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari orang tersebut.

Aslina melanjutkan. ''Bapak, Ibu, ingatlah mati,'' sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput.

Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan '' Ayah''. ''Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan ayah saya,''
tanyanya. Lalu muncullah satu sosok. Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara 17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata: ''Wahai ayah, janji saya telah sampai.'' Mendengar itu
ayah saya saya menangis.Lalu ayahnya berkata kepada Aslina. ''Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu.'' ruh Aslina pun menjawab. ''Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai''.

Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada.

''Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,'' ujarnya bak seorang pendakwah.

Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya tersebut menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dibawa kursi yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, di sebelahnya terdapat seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu. ''Siapa kamu?'' lalu perempuan itu menjawab.''Akulah (amal) kamu.''

Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seorang laki-laki yang memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-
koyak dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada amalnya.
''Siapa manusia ini? '' Amal Aslina menjawab orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.

Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat bahkan tak bisa mengucapkan dunia kalimat syahadat ketika di
dunia.

Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.

Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah, orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Dan dijawab orang tersebut adalah orang juga suka membunuh.

Tampak pula orang berkepala babi dan berbadan babi. Orang tersebut adalah orang yang suka berguru pada babi. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia.

Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang ada disisinya tak tampak. Tiba-tiba muncul suara orang mengucap : Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar. Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99 butir.

Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang sisi-sisinya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak tersebut adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah secara literlek
berarti akhir yang baik. Yakni keadaan dimana manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat) baik,red).

Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan azan seperti azan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya. ''Saya mau shalat.'' Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina.

''Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,'' ungkap Aslina.

Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batangan emas di dalam tepak ''husnul khatimah'' itu mengeluarkan cahaya terang.
Berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina. ''Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah. ''

Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu berkata. ''Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya Allah.'' Manusia-manusia itu juga memohon. ''Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.''

Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal shaleh serta tidak melanggar aturan Allah.

Setelah kesaksian Aslina, instruktur Pelatihan ESQ Legisan Sugimin yang telah mendapat lisensi dari Ary Ginanjar (pengarang buku sekaligus penemu metode Pelatihan ESQ) menjelaskan bahwa fenomena mati suri dan apa yang disaksikan oleh orang yang mati suri pernah diteliti ilmuan Barat.

Legisan mengemukakan pula, mungkin di antara alumni ESQ yang hadir pada Ahad (24/9) malam itu ada yang tidak percaya atau ragu terhadap kesaksian Aslina. Tapi yang jelas, lanjutnya, rata-rata orang yang mati suri merasakan dan melihat hal yang hampir sama.

''Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang ditunjukkan Allah kepada kita semua,'' ujarnya.Legisan menjelaskan penelitian oleh Dr Raymond A Moody Jr tentang mati suri. Raymond mengemukakan orang mati suri itu dibawa masuk ke lorong waktu, di sana ia melihat rekaman seluruh apa yang telah ia lakukan selama hidupnya. Dan diakhir pengakuan orang mati suri itu berkata: ''Dan aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya.''

Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orang berteriak ingin dikembalikan ke dunia dan ingin beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan ''aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya,'' Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Mu'muninun (23) ayat 99-100:

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:''Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).''(99). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.(100).

Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat, dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39: ''Dan kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).''

Usai pertemuan alumni itu, Aslina meminta nasehat dari Legisan. Intruktur ESQ itu menyarankan agar Aslina senatiasa berdakwah dan menyampaikan kesaksiaannya saat mati suri kepada masyarakat agar mereka bertaubat dan senantiasa mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Setelah acara, banyak di antara alumni
yang bersimpati dan ingin membantu pengobatan sakit gondoknya. Para hadirinpun menyempat diri untuk berfoto bersama Aslina.

Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran dari kesaksiaan Aslina.***




Kematian Itu Indah


Assalamu'alaikum sahabatku… semoga bermanfaat bagi kalian semua…
Kematian Itu Indah
Ada sebuah perbincangan yang menarik antara seorang ustadz dengan jamaah pengajiannya. Sang Ustadz bertanya kepada jamaahnya “Ibu-Ibu mau masuk surga?” Serempak ibu-ibu menjawab “mauuuu….” Sang ustadz kembali bertanya “Ibu-ibu ingin mati hari ini tidak?”. Tak ada satupun yang menjawab. Rupanya tidak ada satupun yang kepengen mati. Dengan tersenyum ustadz tersebut berkata “Lha gimana mau masuk surga kalo gak mati-mati”.

ustadz itu meneruskan pertanyaannya “Ibu-ibu mau saya doakan panjang umur?” Dengan semangat ibu-ibu menjawab “mauuu….” Pak Ustadz kembali bertanya “Berapa lama ibu-ibu mau hidup? Seratus tahun? Dua ratus atau bahkan seribu tahun? Orang yang berumur 80 tahun saja sudah kelihatan tergopoh-gopoh apalagi yang berumur ratusan tahun”.

Rupanya pertanyaan tadi tidak selesai sampai disitu. Sang ustadz masih terus bertanya “Ibu-ibu cinta dengan Allah tidak” Jawabannya bisa ditebak. Ibu-ibu serempak menjawab iya. Sang ustadz kemudian berkata “Biasanya kalo orang jatuh cinta, dia selalu rindu untuk berjumpa dengan kekasihnya, Apakah ibu-ibu sudah rindu ingin bertemu Allah?” Hening. Tidak ada yang menjawab.

Kebanyakan dari kita ngeri membicarakan tentang kematian. Jangankan membicarakan, membayangkannya saja kita tidak berani. Jawabannya adalah karena kita tidak siap menghadapi peristiwa setelah kematian. Padahal, siap tidak siap kita pasti akan menjalaninya. Siap tidak siap kematian pasti akan datang menjemput. Daripada selalu berdalih tidak siap lebih baik mulai dari sekarang kita mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.

Persiapan terbaik adalah dengan selalu mengingat mati. Yakinkan pada diri kita bahwa kematian adalah pintu menuju Allah. Kematian adalah jalan menuju tempat yang indah, surga. Dengan selalu mengingat mati kita akan selalu berusaha agar setiap tindakan yang kita lakukan merupakan langkah-langkah menuju surga yang penuh kenikmatan.

Hakekat kehidupan manusia adalah sebuah perjalanan kembali menuju Allah. Dalam perjalanan yang singkat ini ada yang kembali dengan selamat, namun ada yang tersesat di neraka. Kita terlalu disibukkan oleh dunia hingga merasa bahwa dunia inilah kehidupan yang sebenarnya. Kita seakan lupa bahwa hidup ini hanya sekedar mampir untuk mencari bekal pulang. Kemilaunya keindahan dunia membuat kita terlena untuk menapaki jalan pulang.

Rasulullah pernah berkata orang yang paling cerdas adalah orang yang selalu mengingat mati. Dengan kata lain orang yang paling cerdas adalah orang yang mempunyai visi jauh ke depan. Dengan selalu mengingat visi atau tujuan hidupnya ia akan selalu bergairah melangkah ke depan. Visi seorang muslim tidak hanya dibatasi oleh kehidupan di dunia ini saja namun lebih dari itu, visinya jauh melintasi batas kehidupan di dunia. Visi seorang muslim adalah kembali dan berjumpa dengan Allah. Baginya saat-saat kematian adalah saat-saat yang indah karena sebentar lagi akan berjumpa dengan sang kekasih yang selama ini dirindukan.

Terkadang kita takut mati karena kematian akan memisahkan kita dengan orang-orang yang kita cintai.
Orang tua, saudara, suami/istri, anak. Ini menandakan kita lebih mencintai mereka ketimbang Allah. Jika kita benar-benar cinta kepada Allah maka kematian ibarat sebuah undangan mesra dari Allah.

Namun begitu kita tidak boleh meminta untuk mati. Mati sia-sia dan tanpa alasan yang jelas justru akan menjauhkan kita dari Allah. Mati bunuh diri adalah wujud keputusasaan atas kasih sayang Allah. Ingin segera mati karena kesulitan dunia menandakan kita ingin lari dari kenyataan hidup. Mati yang baik adalah mati dalam usaha menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Mati dalam usaha mewujudkan cita-cita terbesar yakni perdamaian dan kesejahteraan umat manusia.

Akhirnya orang yang selamat adalah orang yang menyadari bahwa semua harta dan kekuasaan adalah sarana untuk bisa kembali kepada Allah. Jasadnya mungkin bersimbah keluh berkuah keringat, banting tulang menundukkan dunia namun hatinya tetap hanya terpaut pada sang kekasih Allah SWT.
Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa kerja keras, berfikir cerdas dan berhati ikhlas.

Duhai Pemilik dunia, ajarkan kami untuk menundukkan dunia, bukan kami yang tunduk kepada dunia.
Bila kilauan dunia menyilaukan pandangan kami, bila taburan permata dunia mendebarkan hati kami, ingatkan kami ya Allah. Ingatkan bahwa keridhoan-Mu dan kasih sayang-Mu lebih besar dari pada sekedar dunia yang pasti akan kami tinggalkan. Amin….
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,



Kekuasaan Allah : Keajaiban Air




“ Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup.” (Q.S. Al Anbiya :30)

Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua ikan mati kehausan.
Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian
Tentang perilaku Air. Air murni dari mata air  di pulau Honshu dido`akan secara agama Shinto, lalu
Didinginkan sampai minus   5o C laboratorium,  kemudian difoto dengan mikroskop elektron dengan
Kamera kecepatan tinggi.  Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah.  Percobaan
Di ulangi dengan membacakan kata “arigato (terimakasih dlm bahasa jepang)”  di dalam botol air tadi.
Kristal kembali membentuk sangat indah.  Lalu di coba dengan menghadapkan tulisan huruf  jepang,
“Arigato”  Kristal membentuk dengan keindahan yang sama.  Selanjutnya di tunjukkan kata “setan”
Kristal berbentuk buruk.  Diputarkan musik sympony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika
Musik heavy metal di perdengarkan, kristal hancur.

Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang
Bercabang-cabang gengan indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan do’a secara Islam, kristal bersegi enam
Dengan lima cabang daun muncul berkilauan,  subhanallah..!

Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan
Kemudian di undang ke Markas Besar PBB di New York untuk mempresentasikan temuan pada bulan Maret
2005 lalu.  Ternyata air bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca”  tulisan, dan bisa “mengerti” pesan. Dalam
Bukunya “ The Hidden Message in Water”, Dr.  Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam
Pesan , seperti pita magnetik atau compact disk.

Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi
Melalui molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang di doakan bisa
Menyembuhkan si sakit. Dulu, hal ini kita anggap musrik, atau paling sedikit kita anggap sugesti, tetapi ternyata
Molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain
Yang ada di tubuh si sakit. Tubuh manusia memang 75% terdiri dari air. Otak 74.5%, Darah 82% air. Tulang yang
Keras pun mengandung 22% air.

Rasulullah saw, bersabda, “ZamZam Lima Syuriba Lahu,” Air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang
Meminumnya.  Barang siapa minum supaya kenyang,  dia akan kenyang. Barang siapa minum dengan niat kesembuhan,
Insya Allah dia akan sembu. Subhanallah !
Pantaslah air Zamzam begitu berkasiat karena ia menyimpan pesan doa jutaan
Manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrohim a.s.
Seorang ilmuwan jepang telah merintis. Sudah sepantasnya ilmuwan muslim harus melanjutkan berdasarkan
Al Quran dan hadis, Wallahu a`lam.